Sabtu, 31 Januari 2015

Contoh Autobiografi panjang



TERUS BERNAFAS DAN MELANGKAH

DEMI MENGGAPAI IMPIAN

               Assalamu’alaikum wr. Wb. Nama saya Mairanda, biasa dipanggil Randa atau Anda, dengan sebutan Anda mungkin agak kelihatan sedikit aneh, bagi orang yang baru kenal mungkin mengaggap sebutan anda adalah kamu, namun tidak bagi teman-teman dan orang-orang terdekat yang sudah terbiasa memanggil saya dengan sebutan Anda. Ada juga sebagian teman waktu SMA saya memanggil dengan sebutan Mai, silahkan menyebutnya sesuka hati. Ayah saya bernama Yuhelmi dan Ibu saya bernama Sunarni. Saya anak ke 7 dari 10 bersaudara, 5 orang laki-laki dan 5 orang perempuan. kebetulan saya anak kembar. Nah, kembaran saya namanya Mairandi, dia anak ke 8, tentunya saya lebih tua dari kembaran saya. Namun ibu kami bilang, ketika kami dilahirkan seorang dokter berkata kepadanya bahwasanya yang lebih tua itu adalah anak yang terakhir lahir, karena yang lebih tua posisinya berada di atas didalam rahim ibu, sedangkan adiknya berada pada posisi bawah didalam rahim ibu. Maka ketika yang lebih tua mau keluar terhambat oleh sang adik yang berada dibawah di dalam rahim ibu, jadi sebelum mengeluarkan kakak, sang adik harus dikeluarkan terlebih dahulu. Cukup rumit bukan?, seperti itulah ceritanya. Saya lahir di sebuah kampung kecil yang bernama Kotoberapak, pada tanggal 22 Mai 1993, dan saya dibesarkan oleh kedua orang tua saya disana, tepatnya di Kecamatan Bayang, kabupaten Pesisir Selatan, Sumatera Barat.
            Saya dilahirkan dari keluarga yang sederhana, ayah saya hanyalah seorang sopir bus, sedangkan ibu saya seorang ibu rumah tangga. Dengan memiliki anak banyak yang waktu itu masih kecil-kecil tentunya orang tua saya kesulitan untuk memenuhi kebutuhan hidup kami, sampai suatu ketika ayah pernah berhenti mengemudi bus yang biasa ia kendarai, ayah tidak memiliki pekerjaan sama sekali. Untuk makan kami saja ibu harus menjual beberapa buah asam baru bisa makan, kebetulan dahulu ada satu pohon batang asam di depan rumah, dengan itulah hidup kami bergantung. Namun, alhamdulillah kami tidak pernah kelaparan, Tuhan selalu mengalirkan rizkinya dalam bentuk yang berbeda-beda kepada kami, karna saya yakin Tuhan tidak pernah memberi cobaan melebihi batas kemampuan umatnya. Namun walaupun kami hidup susah tapi kami hidup bahagia. Kedua orang tua kami mendidik kami dengan baik dan penuh kasih sayang, dan itu sudah cukup bagi kami. Saya bangga akan pengorbanannya dan saya sayang dengan mereka. Karena tanpa mereka kami tidak akan pernah tahu seperti apa  bentuk dunia ini, tidak akan tahu seperti apa cinta dan kasih sayang darinya, dan tidak akan pernah merasakan yang namanya hidup.
            Hobi saya bermain bulu tangkis, saya gemar bermain bulu tangkis dikarnakan waktu saya kecil saya melihat ayah bermain bulu tangkis rasanya sangat menyenangkan. Melihat ayah bermain saja saya senang apalagi memainkannya. Selain itu saya senang melihat atlet nasional bulu tangkis kita yang pernah menjuarai dan meraih beberapa mendali untuk membela tanah air kita Indonesia dalam beberapa tahun silang, yakninya Taufik Hidayat. Dari situlah saya mulai tertarik dengan olahraga bulu tangkis. Selain itu, saya juga memiliki hobi menggambar, beberapa karya gambar telah saya buat. Nanti saya akan menceritakan hobi saya yang satu ini pada pertengahan antalogi ini dan akhir-akhir ini saya mulai menyukai membaca beberapa buku, seperti raja bicara oleh larry king, sukses melakukan presentasi oleh renald kasali dan lain sebagainya. Namun untuk buku teori saya tidak terlalu menyukainya.
            Keluarga kami termasuk keluarga yang lumayan ta’at beribadah, dari kecil saya sudah diajarkan ibu untuk selalu melaksanakan sholat lima waktu. Waktu kecil setiap azan datang, ibu selalu cerewet menyuruh saya segera melaksanakan sholat karena ibu bilang jika melalaikan sholat berarti kita termasuk kedalam golongan orang-orang kafir, dan tempat orang kafir adalah neraka jahanam. Ketika usia saya memasuki 5 tahun orang tua saya memasukkan saya ke suatu pengajian atau MDA agar saya lebih memahami dan mendalami ilmu agama. Disana saya diajarkan mengenal huruf-huruf hijaiyah dan diajarkan membaca al-Qur’an. Untuk pemula tentu sangat sulit jika lansung membaca Al-Qur’an, maka dari itu sebelumnya guru saya mengajar menggunakan ikraq.
            Setelah usia saya menginjak 7 tahun, tanpa memasuki taman kanak-kanak saya lansung menduduki bangku SD pada tahun 2000, mungkin sebagian orang berfikir kenapa tidak pada umur 6 tahun? padahal pada umumnya anak-anak disekolahkan untuk memasuki Sekolah Dasar pada usia 6 tahun. Itu dikarnakan ibu saya belum berani menyekolahkan saya lantaran ukuran tubuh saya yang masih kecil dan saya tidak tahu apa-apa waktu itu. Saat itu saya bersekolah di SDN No.24 Kotoberapak selama 6 tahun, Selama sekolah di sana saya hanya pernah mendapat peringkat 3 satu kali itupun dikelas satu, dan seterusnya sampai kelas enam hanya mendapat peringkat 7 besar dari kurang lebih 15 siswa, tentunya sangat sedikit karena sekolah kami berada di perkampungan sederhana dengan penduduk tidak terlalu banyak. Walaupun saya orang yang biasa saja, tidak terlalu pintar dan tidak terlalu bodoh, tapi saya memiliki keinginan tinggi untuk sekolah.
            Pengalaman saya waktu SD lantaran ekonomi, saya membantu orang tua berjualan hingga kelas 5 SD. Berbagai macam makanan olahan yang dibuat ibu dan sayuran. Mohon ma’af saya tidak mengetahui bahasa Indonesia makanan olahan yang saya dagang, jadi saya menyebutnya ke dalam bahasa minang. Makanan olahan dalam bahasa minangnya seperti “lapek pisang, lapek sipuluik, dan lapek tapuang”, dan beberapa jenis sayuran yang pernah saya dagang yaitunya sayur bayam, lalidi, kacang panjang dan lain sebagainya. Saya dagang sehabis pulang sekolah bersama saudara kembar, kami mengelilingi kampung kecil menjunjung barang dagangan mengeluarkan suara kas kami secara bergantian dengan berjalan kaki, susah senang telah kami lalui berdua. Setiap itu pula kami selalu mengeluh setiap ibu menyuruh kami membawakan dagangannya, kami selalu melakukannya dengan terpaksa, kami gengsi dan kami malu sama teman - teman untuk membawakan dagangan mengelilingi kampung, padahal hanya sebentar, semua dagangan kami habis terjual, bahkan sehabis jualan kami selalu diberi upah oleh ibu. Sekarang saya sadar bahwa sikap saya dahulu kepada ibu saya salah dan saya harap jangan tiru sikap saya yang seperti itu. Saya dulu bersikap seperti itu karena saya masih kecil dan tidak tahu bagaimana susahnya orang tua kita menafkahi anaknya, tidak pula paham keadaan ekonomi keluarga yang ditanggung kedua orang tua, yang saya paham hanyalah meminta uang jajan.  Namun, karena saya sudah dewasa sekarang saya mengerti dan menyesalinya. Pengalaman lainnya ketika saya kelas enam juga karena lantaran ekonomi, ketika hari libur saya dan teman–teman diam–diam bekerja tanpa sepengetahuan orang tua mencari batu di sungai dengan menyewa sebuah balon karet (sejenis ban dalam traktor) untuk mengangkat batu dari hulur ke hilir. Untuk mendapatkan ukuran batu yang dibutuhkan kami harus berjalan kaki tanpa alas lumayan jauh kearah hulur dan melewati beberapa rintangan seperti duri dan batu-batu tajam sambil mengankat balon karet tersebut yang cukup berat. Tidak hanya itu, setelah sampai hulur kami membutuhkan waktu untuk mengumpulkan batu yang diinginkan menggunakan balon karet yang telah disewakan, dan setelah terkumpul rintangan selanjutnyapun menyusul. Ketika kami hendak membawa batu ke hilir ada beberapa rintangan yang harus kami hadapi, yaitunya ketika airnya dangkal lagi deras, tentu kami membutuhkan tenaga agar batu yang telah terkumpul di atas balon karet tadi tidak terbalik oleh derasnya air, jika terbalik maka kami harus mencarinya lagi. Rintangan lainnya merupakan nasib mujur atau tidaknya, jika nasib buruk bisa saja terjadi kecelakaan seperti kaki robek karena tajamnya batu-batu di derasnya air dan kecelakaan lainnya. Dan rintangan itu harus kami lewati sampai ke tempat pengumpulan batu. Dalam sehari saya mendapat upah sebesar Rp. 5.000 hingga Rp. 20.000,  tergantung besar balon karet yang digunakan dan berapa kali angkut. Begitulah cara saya untuk mendapatkan uang tanpa sepengetahuan orang tua. Sampai sekarangpun saya tidak pernah cerita tentang hal itu kepada orang tua saya, dan saya sempat berfikir, jika orang tua saya mengetahui saya melakukan pekerjaan itu pasti orang tua saya pasti memarahi saya. Bagaimana tidak dengan umur saya yang masih kecil lagi munyil melakukan pekerjaan orang dewasa.
            Akhirnya pada tahun 2006 saya lulus sekolah dasar dan melanjutkan ke jenjang yang lebih tinggi pada tahun tersebut. Saya memilih melanjutkan pendidikan ke MTsN TALAOK yang sederajat dengan SMP yang masih berada di daerah bayang. Pada hari pertama saya masuk, saya sangat canggung dikarenakan jumlah siswa yang lebih dari 500 orang tentunya memiliki karakter dan tingkah laku yang beragam dan tidak semua orang disana baik. Berbagai macam karakter orang telah saya lalui. Seperti pemerasan, pemaksaan, perokok dan lain sebagainya, yang belum pernah saya temui disekolah saya sebelumnya. Dan hal lain yang membuat saya canggung karena sebagian besar teman-teman SD saya lebih memilih SMPN 1 BAYANG, dan itu membuat saya untuk mencari teman baru yang pola fikirnya sama dengan saya. pada umumnya anak sekolahan berangkat sekolah menggunakan motor milik orang tuanya dan sebagian lainnya menggunakan ojek. Karena keterbatasan ekonomi selama dua  tahun, saya berangkat sekolah setiap pagi dengan menggayuh sepeda buntut bersama beberapa teman dengan jarak rumah ke sekolah kami kurang lebih 3 km dan membawa uang jajan dikasih ibu hanyalah 2 rb sampai 3 rb rupiah. Terkadang saya pernah mengeluh karena uang jajan yang dikasih ibu tidak seperti teman saya lainnya dengan uang jajan yang di kasih orang tuanya begitu besar. Terkadang saya juga iri melihat teman-teman disekolah makan sesuka hati tanpa mengkhawatirkan uangnya habis. Namun saya tidak seperti mereka yang kebutuhannya mencukupi. Walaupun demikian saya tidak pernah menuntut ibu untuk memberikan uang jajan seperti mereka, karena saya mengerti akan keadaan ekonomi pada waktu itu. Saya juga tidak pernah bolos atau merengek karena uang jajan yang dikasih ibu sangatlah kurang bagi saya, karena saya tahu masih banyak orang diluar sana yang lebih serba kekurangan dari pada kami. Bahkan ada diantara mereka yang tidak mendapatkan pendidikan sama sekali, walaupun sekolah gratis tapi orang tua mereka tidak sanggup untuk membelikan baju seragam beserta buku dan alat tulis untuk anaknya. Oleh karenanya saya selalu bersyukur kepada yang Maha Kuasa karena diberi kesempatan untuk mendapatkan pendidikan yang lebih tinggi. Semenjak sekolah disinilah sedikit demi sedikit saya mulai mengerti akan keadaan ekonomi keluarga kami. Setelah pulang sekolah ketika musim bercocok tanam saya membantu orang tua diladang mencabut benih. Syukur kami memiliki 2 petak sawah kecil. Untuk menanam benih ayah dan ibu kami mengupah beberapa orang petani karena mereka tidak memiliki keahlian bercocok tanam. Dan jika musim kacang tanah saya juga ikut membantu kedua orang tua. Tentunyua saya lakukan pekerjaan itu sehabis pulang sekolah atau hari libur. jika saya bolos karena suatu pekerjaan, saya akan kena marah, karena mereka lebih mengutamakan pendidikan baik itu di sekolah ataupun dipengajian.
            Pada tahun 2009, Alhamdulillah saya lulus dari MTsN Talaok dan mengambil jenjang yang lebih tinggi lagi. Saya memeilih SMA Negeri 1 Bayang dengan jurusan IPS sebagai sandaran pendidikan saya, alasan saya kenapa memilih sekolah disana karna sekolah tersebut merupakan salah satu sekolah favorit di daerah pesisir selatan dan tempatnya juga tidak terlalu jauh dari rumah. Setiap pagi Selama 3 semester, tepatnya pada semester satu, dua, dan tiga, saya beserta tiga orang teman berangkat kesekolah dengan  jalan kaki sekitar 2 km. Setiap paginya kami berjalan melewati beberapa rumah penduduk setempat, sawah, dan ladang agar cepat sampai kesekolah. Karena jika melewati jalan raya dengan jalan kaki akan lebih jauh sebab jalannya yang mengeliling. Jadi kami memilih jalan pintas agar lebih cepat sampai sekolah. Selama kami jalan kaki setiap pagi menuju sekolah yang kami cintai, ada beberapa suka maupun duka yang telah kami lalui bersama. Kami merasakan adanya rasa kebersamaan dan canda tawa selama perjalanan menuju sekolah, dan itu merupakan suka yang memiliki kenangan tersendiri bagi masing-masing kami. Sedangkan duka yang telah kami lalui ketika hari hujan kami kesulitan untuk pergi sekolah, tapi karena biasanya hujan pagi itu tidak terlalu deras maka kami paksakan untuk tetap pergi sekolah dengan jalan kaki walaupun sesampainya di sekolah seragam kami basah, dan karena kami melewati sawahan tentu jalannya tidak selalu mulus. Ada beberapa jalan yang becek karena hujan turun dan itu membuat sepatu kami kotor. Walau demikian, itu tidak meurunkan semangat saya saat disekolah, karena lebih baik belajar basah kuyup dari pada harus bolos sekolah hanya karena hujan turun.
            Seperti yang sudah saya bilang sebelumnya, saya akan menceritakan salah satu hobi saya yaitunya menggambar dan berkarya. Semua itu dimulai sejak kelas 4 SD sampai sekarang, dan di waktu saya kelas lima SD, saya mewakili sekolah lomba sekecamatan, menggambar dengan tema pemandangan, sayangnya saya gagal. Selama saya di SMA, beberapa tokoh animasi telah saya gambar seperti Naruto, Dora Emon, Tom and Jerry, dan tokoh lain seperti power ranger, monster, gambar lelaki tampan maupun wanita cantik. Bahkan, beberapa gambar saya buat di dinding kamar saya dengan ukuran yang sangat besar, kurang lebih sebesar ukuran tubuh anak SMP. Tentunya saya butuh beberapa contoh untuk membuat tokoh tersebut, sulit jika saya tidak memiliki contoh untuk menggambarnya. Dari beberapa hasil gambar yang telah saya ciptakan saya mendapat pujian dari beberapa orang yang melihat hasil karya yang telah saya buat termasuk orang tua dan orang-orang sekitar rumah yang pernah melihat hasil karya saya ini. Setelah melihat hasil karya saya, beberapa teman saya meminta saya untuk membuatkan gambar di dinding kamar mereka. Dia meminta saya untuk membuat beberapa toko animasi, dan tentunya dengan senang hati tanpa meminta imbalan  ataupun yang lainnya saya membuatkannya karena permintaannya merupakan hoby saya. Tapi saya hanya mau melakukannya jika suasana hati saya sedang baik, yang mana dengan suasana hati baik saya dapat berimajinasi dan menggambar dengan bagus. Tapi apabila suasana hati saya buruk maka imajinasi sayapun menurun. Dipaksapun untuk melukis pasti hasilnya tidak memuaskan. Jadi, saya hanya bisa menggambar bagus jika imajinasi jika diwaktu saya benar benar ingin menggambar.
            Pada tahun 2012 bulan april di kelas tiga SMA saya melaksanakan ujian nasional (UN) tepatnya pada tanggal 16 April 2012. Saya ketakutan menghadapi ujian ini, karena ini merupakan ujian yang menentukan masa depan saya. oleh karena itu seminggu sebelum UN dilaksanakan saya benar-benar belajar dengan sungguh-sungguh. Saya menghabisi waktu malam saya untuk belajar. Sempat saya menyesal dan berfikir kenapa tidak dari dulu saya belajar seperti ini. Jika saya belajar seperti ini pasti saya tidak akan merasakan secemas ini saat UN datang. Paling tidak mental saya lebih siap untuk melaksanakan UN. Namun demikian siap atau tidaknya saya harus lulus UN. Karena saya tidak ingin mengecewakan kedua orang tua saya yang telah bersusah payah menyekolahkan saya sampai sekarang dengan ikhlas tanpa mengharapkan belas kasihan apapun dari anaknya. Yang selalu menyayangi dan memberikan yang terbaik untuk anaknya. Maka dari itu saya saya harus memberikan yang terbaik untuk mereka, terutama pada ibu yang telah mengandung saya selama 9 bulan dengan mempertaruhkan nyawanya demi keselamatan anaknya. Yang telah menyusui dan membesarkan saya dengan penuh kasih sayang. Yang mana sampai saat ini saya tidak akan bisa membalas semua itu. Tapi saya akan lakukan yang terbaik untuk membalas semua jasa yang telah diberikan kepada saya dan saya anggap jasa yang telah diberikan selama ini kepada saya merupakan hutang yang harus saya lunasi kepadanya.
Setelah ujian nasional selesai diselenggarakan, Pada tanggal 24 mai 2012. Yang mana pada hari  itu kelulusan saya diumumkan lewat sebuah amplop dari sekolah. sebelum saya menerima amplop tersebut saya berdo’a di dalam hati agar diberi kelulusan dengan nilai yang sesuai kemampuan saya. Saya merasa takut, cemas namun saya penasaran untuk membukanya, jantung saya mulai berdebar kencang. Melihat teman-teman sekolah sudah membuka amplopnya semuanya bergembira, tapi ada beberapa teman angkatan pula yang harus menerima kenyataan pahit serta kekecewaan. Hal itu membuat saya semakin ketakutan. Lalu ketika saya menerima amplop tersebut dari wakil kepala sekolah yang bernama Bapak Syafriyal S.pd. jantung saya semakin kencang berdebar, perlahan saya membukanya dengan membaca bismillah dan berdo’a kepada Allah sambil berharap diluluskan. Setelah mengetahui isi amplop tersebut, alhamdulillah akhirnya semua perasaan itu lega, utang saya kepada ibu sedikit demi sedikit berkurang karena saya lulus ujian nasional. Saya sangat bersyukur karena Allah swt telah menjawab do’a saya. tidak sabar saya ingin membagi kebahagiaan ini kepada orang tua saya, saya segera pulang menemui orang tua dan member tahunya bahwasanya saya lulus, dan itu membuat orangtua saya terharu dan memuji saya. setelahnya saya kembali bergabung bersama teman-teman untuk merayakannya. Kami pergi ke tempat perkumpulan semua SMA dan berfoto-foto. Kebanyakan orang disana mengecat baju seragam mereka dengan berbagai pola hiasan. Namun saya tidak, karena kepala sekolah melarang kami untuk mengecat baju. Jadi saya lebih memilih untuk menyumbangkan seragam saya kepada junior saya, karena saya yakin banyak adek-adek disekolah yang membutuhkan seragam saya. dan juga saya paham betul bagaimana orang tua bersusah payah untuk melengkapi kebutuhan sekolah anaknya.
Saya sangat ingin sekali melanjutkan ke jenjang yang lebih tinggi lagi, yaitunya melanjutkan ke perguruan tinggi negeri, namun dikarnakan keadaan ekonomi keluarga saya yang kurang mendukung, saya pun bertekat untuk berusaha menduduki bangku perguruan tinggi tanpa memberatkan kedua orang tua saya. saya meminta dukungan kedua orang tua dan bantuan dari kakak perempuan saya yang sudah menikah. saya mendapat kesempatan untuk mendaftarkan diri sewaktu SMA untuk program bidikmisi yang mana saya mendaftarkan diri di salah satu perguruan tinggi di padang dengan pilihan jurusan pada waktu itu Akuntansi(NK) dan manajemen. Sayapun berharap semoga saya diterima dalam program bantuan dana pendidikan ini. Namun, saya gagal. Allah belum berkehendak saya untuk mendapatkan bidikmisi tersebut. Berbagai cara saya lakukan agar bisa kuliah dengan biaya ringan. Saya berusaha mencari tempat yang cocok sesuai dengan bakat saya dan impian saya. setelahnya saya mencoba mendafarkan diri dibeberapa perguruan tinggi di padang, saya sungguh berharap Tuhan mengizinkan saya untuk bisa menduduki bangku perkuliahan. Karena ini merupakan kesempatan terakhir saya untuk kuliah atau tidaknya pada tahun 2012. Sebab kakak perempuan saya tidak sanggup untuk membantu kuliah saya sepenuhnya karena tanggungannya terhadap keluarga sungguh berat. Saya terus berdo’a dengan penuh harapan agar Tuhan mendengar dan membalas do’a saya. Namun tetap saja Allah belum menghendaki saya untuk menduduki bangku perkuliahan. Semua harapan saya sirna lantaran kemampuan saya yang masih rendah dibandingkan dengan orang diluar sana. Waktu itu saya merasa sangat terpuruk akan keadaan ini, padahal saya benar-benar ingin kuliah seperti mereka diluar sana. Terkadang saya menangis memikirkan teman-teman yang berbahagia karena mereka bisa kuliah. Terkadang menangis pula ketika teman menceritakan tentang kuliahnya. Sedangkan saya hanya bisa menangis bersembunnyi di dalam kamar, setiap malam mata saya penuh dengan linangan air mata. Setelah itu pikian saya menyeleweng entah kemana. Sempat saya berdosa, sambil meneteskan air mata di tengah malam, saya berkeluh kesah kepada Allah : “Ya Allah kenapa orang yang benar-benar ingin kuliah kau tidak membantunya satu perguruan tinggi manapun, kau hanya mengabaikannya padahal saya sudah berusaha. Sedangkan orang-orang yang hanya kuliah karena dipaksa oleh orang tuanya kau membantunya, Tuhan, kau memang Tuhanku yang buruk, kau tidak memiliki belas kasihan dan kau tidak bisa berlaku adil”. Namun pas malam itu pula saya sadar dan mengucap kepada Allah sambil meminta ampun. Saya lansung membasahi muka dengan menganmbil wudhu dan melaksanakan sholat 5 waktu. Disanapun ketika berdo’a sambil meneteskan air mata meminta agar diberikan jalan yang terbaik untuk saya. karena saya yakin, kapanpun itu, Allah akan mendengarkan do’a saya.
Seiring berjalannya waktu, pada akhirnya saya pun memutuskan untuk pergi ke bangko bersama teman saya yang bernama Rizal, yang mana saya di suruh oleh orang tuanya untuk tinggal bersamanya. Kebetulan orang tua teman saya hidup dan mencari nafkah di sana. Saya bekerja bersama dengan orang tua teman saya menjual berbagai macam jualan anak-anak di sekolah dasar. Seperti; pop ice dan berbagai macam es lainna, mie, makana ringan dan makanan lokal anak-anak khas daerah bangko. Saya bekerja dari pagi hinngga jam istirahat usai Dengan diberi upah sehari 15ribu rupiah. Awalnya tujuan saya hanya pergi refreshing selama beberapa hari namun orang tuanya menawarkan pekerjaan itu untuk saya. setiap harinya saya melayani anak-anak SD. Tapi saya hanya bekerja disana hanya sekitar satu setengah bulan. Lalu saya berbalik ke kampung halaman saya di bayang untuk menolong orang tua di ladang.
Pada tahun 2013, saya kembali melanjutkan tekat saya mengejar kembali impian saya untuk menjadi seorang mahasiswa, saya kembali mendaftarkan diri di salah satu perguruan tinggi di padang setelah satu tahun saya menunggu. Saya kembali berusaha dan mencari buku-buku yang diperlukan dan membacanya untuk mempersiapkan diri menjadi seorang mahasiswa. Saya sunggur berharap agak tahun ini saya dapat diterima sebagai mahasiswa. Namun Allah berkehendak lain, saya tidak dapat berbuat apa-apa, saya masih gagal. Sempat saya sangat merasa putus asa karena kecewa oleh perkataan ibu, ibu bilang pada waktu itu, “nak, tidak usahn kuliah, lulus punibu tidak punya uang untuk bayar semester, ibu ngak sanggup menguliahkan” Kata-kata itu membuat saya terdiam dan air mata saya pun menetes kembali. Namun saya tetap gigih untuk bisa seperti orang diluar sana yang sibuk dengan urusan kuliah mereka. Saya berusaha terus mencari informasi dan bertanya-tanya kepada teman mengenai beasiswa di tiap-tiap kampus mereka. Pada akhirnya teman dekat saya sewaktu di SMA yaitunya Fitra Mahmuda kuliah di STMIK INDONESIA Padang pada tahun 2012 lalu mengatakan adanya berbagai macam beasiswa dikampusnya termasuk beasiswa bidikmisi, dan saya di tawarkan untuk mendaftarkan diri di sana.  Saya merasa sedikit ada kesempatan. Saya berharap agar ini menjadi kesempatan terakhir dan keberhasilan pertama untuk di perguruan tinggi. Lalu, sayapun mencoba untuk pergi sendiri mendaftarkan diri di STMIK tersebut sebagai calon penerima beasiswa bidikmisi. Semua persyaratan telah saya penuhi dan lansung melaksanakan tiga tes, yakninya tes ujian online 2 tahap, dan terakhir tes untuk diwawancara. Alhamdulillah pada tes tahap awal nilai saya memenuhi standar. Saya merasa lega karena masih ada kesempatan saya untuk bisa masuk perguruan tinggi negeri ini. Untuk menunggu tes tahap 2 saya mencoba memahami beberapa soal dari pengalaman saya selama sebelumnya. Namun, pada tes tahap 2 nilai saya sedikit di bawah standar, tapi masih ada kesempatan untuk tes diwawancarai. Pada tes wawancara saya menjelaskan semua latar belakang dan kekurangan keluarga saya. sayapun menceritakan perjuangan saya untuk bisa menjadi seorang mahasiswa, saya mengatakan jujur, saya mengatakan sesuai keadaan saya dan apa adanya.
 Setelah saya di wawancarai, sekitar 1 bulan saya menunggu hasil keputusan dari pihak kampus, saya tidak mendapat informasi apakah saya diterima atau ditolak. Saya cari di website kampus keterangan siswa yang lulus beasiswa bidikmisi nama saya juga tidak tercantum disana. Saya berfikir saya tidak akan lulus dan tidak ada kesempatan lagi untuk menduduki perguruan tinggi yang telah lama saya impikan. Jadi, saya memutuskan untuk mengikuti kurssus di Balai Latihan Kerja Industri Padang atau singkatnya BLKI PADANG yang berlokasikan di Banda Buek Indaruang kota Padang. Tanpa dipungut biaya apapun, saya mengikuti pelatihan selama satu bulan dengan jurusan Operator Komputer. Disana, saya dilatih bagaimana cara menggunakan office dan menjadi seorang pekerja yang professional. Selama mengikuti pelatian banyak ilmu yang sudah saya dapat mengenai tentang office word, exel, dan acces. Saya diajarkan bagaimana cara mengetik dengan benar, saya diajarkan bagaimana menggunakan rumus pada exel dan bagaimana membuat database menggunakan access. Disamping itu tentu saya juga mendapat wawasan dari teman baru saya yang sama menikuti pelatihan disana. Kami saling berbagi ilmu dan saling bekerja sama. Stelah pelatihan saya usai, saya sangat beruntung. Alhamdulillah akhirnya Allah mendengarkan do’a saya selama ini. Saya diterima di STMIK INDONESIA Padang sebagai mahasiswa penerima beasiswa bidikmisi. Sungguh saya sangat bersyukur kepada Tuhan karena mendapatkan beasiswa tanpa membebani orang tua. Dan akhirnya impian saya untuk menjadi seorang mahasiswa dikabulkan oleh yang maha kuasa.
Saya tidak akan mampu melakukannya sendirian tanpa dukungan kedua orang tua saya, kakak-kakak dan teman-teman yang selalu memberi semangat saya untuk terus berusaha. Juga terima kasih yang sangat sekali kepada STMIK Indonesia yang saya cintai yang telah memberi saya kesempatan untuk bisa kuliah disana, terimakasih kepada ibuk Safni selaku ketua STMIK Indonesia padang yang berhati mulia dan bijaksana, dan kepada Bapak Daniel selaku wakil kemahasiswaan yang telah membantu saya dulu waktu saya mendaftarkan diri di STMIK Indonesian ini, juga kepada Bapak Rajab Selaku wakil Akademik sekaligus Dosen pembimbing saya terima kasih bapak. Terimakasih kepada semuanya yang telah membantu saya. Karena saya dibiayai oleh pemerintah, tentunya saya tidak akan menyia-nyiakan kesempatan ini. Dan karena kegigihan saya akhirnya membuahkan hasil, terimakasih ya Allah engkau telah mendengarkan do’a hambamu ini.
Berkat ketekunan saya sekarang Alhamdulillah sekarang saya sudah semester tiga, dan saya mendapat kesempatan untuk tinggal di Asrama Karakter STMIK Indonesia yang mana ini merupakan program baru dari kampus ini dan saya merupakan angkatan pertama dengan jumlah 10 orang yang terbina dan didik selama 2 tahun untuk berprestasi oleh seorang yang luar biasa, yang ilmunya jauh lebih luas dari pada kami, yankninya kakak kami M. Habibi Adi Cipto.
Harapan saya tentunya tidak akan terkabul tanpa ridho dari orang tua, karena sebagaimana sabda rasul “ridho Allah bergantung pada ridho orang tua” dan orang-orang yang saya sayangi seperti kakak saya yang sering membantu ketika saya tidak memiliki biaya hidup selama kuliah. Kakak sayalah yang selalu ada untuk saya. serta bg habibi yang telah menjadi seorang motivator, memotivasi kami untuk berperstasi, sahabat dan teman-teman saya dikampus Rozi, Ifazal, Rizki, Sigit, Givano serta Dayat yang telah member support dan membantu saya dalam akademis, berkat kalian alhamdulillah kuliah saya lancer. Yang utama dari yang utama adalah Allah SWT, tanpanya aku lemah, tanpanya aku sesat, tanpanya aku hanyalah orang biasa, dan tanpanya aku tidak akan bisa menggapai impian saya selama ini. Terima kasih untuk semua yang telah mendukung saya hingga sampai saat sekarang ini. Saya akan terus bersyukur dan bekerja keras demi sebuak kesuksesan saya dari sekarang dan untuk masa yang akan datang. Wassalamu’alaikum wr. Wb.

Mairanda(VCV) :)

Jumat, 12 Desember 2014

Cara Cepat Menurunkan Berat Badan

Cara Cepat Menurunkan Berat Badan

Apabila anda ingin memiliki tubuh yang ramping tetapi tetap sehat anda dapat menggunakan cara mengurangi berat badan yang alami. Pada kesempatan kali ini kita akan membahas beberapa cara alami yang dapat membuat tubuh anda ramping tetapi tetap sehat. Cara-cara yang dapat anda lakukan antara lain:
a. Meningkatkan olahraga teratur
dengan anda selalu melakukan olahraga secara teratur, akan efektif untuk membakar kalori sehingga berat badan akan berkurang sedikit-demi sedikit. Sempatkanlah untuk melakukan olahraga secara teratur selain dapat mengurangi berat badan anda dengan olah raga juga dapat meningkatkan kesehatan pada tubuh anda. Lakukanlah minimal 30 menit setiap harinya. Banyak cara olahraga yang baik dilakukan untuk mengurangi berat badan diantaranya adalah lari-lari, sit-up, push-up, lompat tali dan lain sebagainya.

b. Mengurangi gorengan
Memakan gorengan dapat memberikan banyak lemak yang akan tersimpan dalam tubuh, dan kolesterolpun akan semakin banyak sehingga menyebabkan penumpukan lemak daklam tubuh oleh karena itu tubuh yang gemuk pasti akan terjadi pada anda. Alangkah lebih nbaiknya apabila anda mengonsumsi makanan yang lebih nbanyak dengan cara rebusan, kukus, panggang dan lain sebagainya untuk menghindari minyak.




diet-sehat-menurunkan-berat-badan
c. Lebih seringlah makan
Yang mengatakan bahwa diet itu artinya tidak makan adalah kesalahan yang sangat besar. Saya akan berikan tips menurunkan berat badan yang tidak akan merugikan anda justru memberikan tips yang menyehatkan tetapi berat badan anda juga akan menurun. Yaitu dengan cara makanlah lebih sering misal dalam satu hari anda makanlah 5 kali namun ingat porsi yang anda konsumsi sedikit saja. Hal ini akan membantu metabolisme anda sehingga dapat membantu anda untuk menurunkan berat badan.

d. Makanlah makanan yang berserat
Dalam program diet sehat menurunkan berat badan yang baik adalah dengan mengkonsumsi makanan berserat karena sangat bermanfaat bagi tubuh dan dapat membantu anda dalam mengurangi berat badan anda. Mengapa demikian? Karena makanan berserat dapat mengikat lemak jadi lemak yang tidak berguna dapat terbawa saat kotoran dibuang. Makanan berserat bisa berupa sayuran, buah-buahan, dan dapat juga anda mengganti beras putih menjadi beras merah.
Bagaimanapun cara anda melakukan program diet, tetap yang terbaik adalah dengan anda diet untuk mengurangi berat badan dengan cara yang alami dan menyehatkan tubuh. Serta anda harus yakinkan diri anda bahwa dengan melakukan cara yang anda pilih akan membantu an da untuk mengurangi berat badan anda. Jadi hindarilah teh diet, maupun obat-obatan lainnya, pikirkanlah bahwa kesehatan tetaplah nomor satu.

Selamat Mencoba :)
Randhavcv ;)